TUGAS GEOLOGI INDONESIA
BENCANA ALAM DI PULAU MALUKU
OLEH:
Kelompok IV
Geogarfi B 2013
Sahrul H. Banat
Frangki Maswito Usman
Taufik Abdullah
Dwi Fitri Muna Indasari
Ni Kadek Sriyanti
Selvita R.M Taid
Dosen Pembimbing
Intan Noviantari Manyoe, S.Si., M.T
Program Studi S1 Pendidikan Geografi
Jurusan Ilmu & Teknologi Kebumian
Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Provinsi
Maluku secara keseluruhan memiliki luas 81.376 km persegi dan kepadatan
penduduk sekitar 28 jiwa per km persegi30. Provinsi Maluku merupakan daerah
kepulauan yang terdiri dari 559 pulau yang berada di ujung patahan sorong.
Diwilayah ini, terdapat beberapa gunung yang tertinggi yaitu gunung Binaya
dengan ketinggian 3055 M, terletak di Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah
sedangkan 9 gunung lainnya tersebar di beberapa pulau yang ada di wilayah ini.
Provinsi
maluku juga memiliki ancaman bencana alam yang kompleks antara lain: Banjir,
Gempa bumi, Tsunami, Kebakaran Permukiman, Kekeringan, Cuaca Ekstrem, Longsor, Gunung
api, Abrasi, Kebakaran Hutan dan Lahan, Konflik Sosial, Epidemi dan Wabah
Penyakit. Wilayah Kota ambon, Buru, Maluku tengah merupakan wilayah yang
tertinggi untuk terancaman bencana alam, sedangkan wilayah kota tual, dan
maluku tenggara barat merupakan wilayah yang mempunyai indeks sedang untuk
terkena bencana alam, dan wilayah yang paliang rendah terancam terkena bencana alam adalah
kepulauan baru, dan seram bagian timur.
Luas total wilayah Provinsi
Maluku Utara mencapai 140.255,32 km². Sebagian besar merupakan wilayah perairan
laut, yaitu seluas 106.977,32 km² (76,27%). Sisanya seluas 33.278 km² (23,73%)
adalah daratan. Provinsi Maluku Utara terdiri dari 395 pulau besar dan kecil.
Pulau yang dihuni sebanyak 64 buah dan yang tidak dihuni sebanyak 331 buah
dengan kepadatan penduduk sekitar 30 jiwa per km persegi31.
Beberapa gunung yang cukup
aktif berada di wilayah ini, antara lain Gunung Gamalama, Gunung Gamkonora, dan
Gunung Ibu, Gunung api dukono. Provinsi Maluku Utara memiliki anacaman benacana
alam Banjir, Gempabumi, Kebakaran Permukiman, Cuaca Ekstrem, Longsor,
Gunungapi, Abrasi. Wilaya Halamahera Barat, Halmahera selatan dan kota Ternate, Merupakan indeks tinggi terkena
ancaman bencana alam, sedangkan untuk wilayah kepulauan sula, kota tidore
kepulauan, dan pulau morotai merupakan wilaya kategore sedang untuk terkena
bencana alam.
Gunung Api Dukono (1185
dpl) yang terletak di bagian utara pulau Halmahera merupakan satu dari
rangkaian gunung-gunung berapi aktif yang ada di Maluku Utara. Namun berbeda
dengan gunung-gunung lainnya, Dukono memiliki kawah berapi dengan aktivitas
yang tinggi. Pada letusan hebat di tahun 1550, lava yang dikeluarkan Dukono
mengisi selat diantara Pulau Halmahera dan lereng utara dari Gunung Mamuya.
Letusannya kala itu mencapai skala 3 dari Volcanic Explosivity Index. Sejak
1933, Dukono terus mengalami letusan-letusan kecil secara berkelanjutan hingga
saat ini.
Referensi
BNPB. 2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta. Deputi Bidang
Pencegahan Dan Kesiapsiagaan.
Anonim.Diambil Dari http://www.halmaherautara.com/wst2/27/gunung-api-dukono
di akses pada 25-oktober-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar